Jumat, 22 Januari 2016

Tugas 3 Mengklasifikasi Teks Tanggapan Kritis

Tugas 3 Mengklasifikasi Teks Tanggapan Kritis

Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga”
1.    Penulis menyampaikan “ketika sosok wanita, akan memasuki masa berumah tangga, dan harus memilih berkarier atau menjadi ibu rumah tangga” Hal itu berisi pernyataan umum tentang apa yang dipersoalkan, dari pernyataan diatas dapat kita ambi maksud bahwa sang penulis ingin menimbulkan Deskripsi persetujuan dan penolakan

2.    Penulis menyampaikan “Dukungan seluruh keluarga memegang peranan yang sangat penting. Dukungan suami dan anak-anak berpengaruh besar bagi mereka yang memutuskan untuk terus berkarier. Semuanya kembali pada dasar pemikiran tentang konsep rasa bahagia bagi wanita. Apakah rasa bahagia itu ada dalam keluarga atau pekerjaan. Alangkah baiknya bila kedua hal tersebut berjalan seimbang sehingga ungkapan `be a woman` yang menekankan agar seorang wanita dapat menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh dapat terwujud. Karier, keluarga, dan anak-anak dapat menjadi wujud yang harmonis dalam diri seorang wanita”. Hal itu berisi penegasan ulang terhadap apa yang sudah diputuskan, dari berbagai masalah dari deksripsi teks yaitu Deskripsi persetujuan dan penolakan, kemudian diambilah suatu keputusan besama agar semua itu menjadi penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.

3.    Informasi tentang pernyataan yang mendukung dan menolak pada teks ke 2 teks tanggpan kritis  “Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga”

-       Deskripsi persetujuan : paragraf 2 dan 3
-       Deskripsi penolakan : paragraf 4 dan 5

Deskripsi persetujuan pada teks “Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” berisi pernyataan persetujuan yang sedang dibahas terhadap evaluasi / masalah yang sedang dibahas.

Deskripsi penolakan pada teks “Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” berisi pernyataan penolakan yang sedang dibahas terhadap evaluasi / masalah yang sedang dibahas.


Klasifikasi struktur teks “Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga”

1.    Struktur teks “Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga” :
-  Orientasi :  Paragraf 1Ketika sosok wanita karier memasuki masa berumah tangga, segalanya jadi berbeda. Khusus bagi yang sedang berada di puncak karier, haruskah sesuatu yang telah dirintis sejak usia lajang dilepas begitu saja? Ah, keputusan yang sungguh Setiap orang memang punya pilihan dan prinsip masingmasing untuk meraih kepuasan dalam kariernya. Ada yang merasa masih banyak ambisi dan obsesi yang belum tercapai. Tetapi, haruskah juga keluarga menjadi prioritas kedua? Hal inilah yang sering jadi dilema dalam kehidupan pasangan suami-istri. Persoalannya tambah tidak sederhana ketika anak juga menuntut perhatian yang khusus dari ibu. Bagaimana agar segala keputusan yang diambil dapat menyenangkan semua pihak dalam keluarga?”

-       Deksripsi teks :
1.    Peresetujuan : paragraf 2 dan 3

Paragraf 2 : “Peran istri dan karier sering tidak berjalan harmonis. Ada orang yang berkeyakinan bahwa sepatutnya istri berada di rumah dan mengurus keluarga. Mungkinkah keseimbangan antara peran menjadi ibu dan tetap mempertahankan karier
tanpa mengesampingkan anak serta keluarga? Peran seorang wanita ketika memasuki jenjang perkawinan tampak menjadi begitu kompleks ketika berbagai kepentingan saling berbenturan. Pada saat seorang wanita dituntut menjadi ibu yang bertanggung jawab atas keberadaan anak dan utuhnya rumah tangga, di samping keinginan meraih kemajuan dalam berkarier, membuat banyak wanita terperangkap pada dilema.”

Paragraf 3 : “Pilihan untuk jadi ibu rumah tangga berlaku bagi mereka yang merasa tiada kebahagiaan lain kecuali melihat anak-anak tumbuh didampingi seorang ibu yang dapat membimbing dan menemani sang anak sepanjang waktu. Itu artinya, rasa bahagia seorang wanita akan benar-benar terasa bila dapat memenuhi perannya sebagai ibu. `The real mother for their children`, seorang ibu yang benar-benar hadir untuk anaknya. Namun, ada pula wanita yang berpendapat tak perlu harus meninggalkan dunia kerja sepanjang keluarga dan anak-anak dapat menerima hal tersebut. Pendapat ini menegaskan harus ada usaha untuk memenuhi keinginan agar dua unsur penting dalam hidup wanita yang telah berumah tangga itu berjalan harmonis”

-       Deskripsi penolakan : paragraf 4 dan 5

Paragraf 4 : “Pilihan untuk tetap bekerja bukan berarti melupakan keluarga. Karena pekerjaan yang diambil adalah paruh waktu (part time), seorang wanita dapat mengerjakan pekerjaan itu di rumah. Segalanya memang antara keluarga dan karier.”

Paragraf 5 : “Apa pun keputusan yang diambil sama-sama punya konsekuensi. Solusi terbaik adalah dengan membicarakan lebih lanjut pada seluruh anggota keluarga. Pada dasarnya kebera dan suami dan anak harus diperhatikan secara sungguh-sungguh
sebelum akhirnya mengambil sebuah sikap. Tentu saja setiap beda. Inilah yang menyebabkan pengambilan kesepakatan dalam keluarga jadi berbeda. Ternyata, ada satu cara yang dinilai cukup bijaksana dan boleh jadi ini merupakan sebuah `jalan tengah`. Wanita tak mesti kehilangan kesempatan kerja karena ada beberapa pekerjaan yang bisa diambil paruh waktu. Pekerjaan itu bisa diselesaikan di rumah sambil tetap mengawasi sang anak dan memenuhi kewajiban sebagai ibu rumah tangga.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar