Selasa, 09 Februari 2016

Konflik - konflik yang pernah terjadi di Indonesia

·        Mengerjakan LKS Tugas Kelompok 5.1 halaman 107

No
Jenis konflik
Contoh Konflik
Uraian Siangkat Terjadinya Konflik
1
Konflik Antarsuku
Konflik Tarakan : Bentrok etnis antara suku Dayak asli Kalimantan dan warga pendatang.
Berita terakhir bentrok etnis antar suku, suasana Kota Tarakan Kalimantan Timur kembali mencekam. Ribuan warga adat dayak Tidung yang tergabung dalam Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) mendatangi dan mengepung Kepolisian Resor Kota Tarakan, Selasa (28/9). Mereka menuntut aparat agar segera menangkap pembunuh Abdullah (pemangku adat dayak Tidung) yang menjadi pemicu kerusuhan di Tarakan 2010. Warga yang datang ke kantor polresta melengkapi diri dengan berbagai senjata tajam jenis mandau (pedang), badik, dan golok. Sementara puluhan aparat polresta berjaga-jaga di sekitar kantor. Akibat kedatangan massa, situasi di sekitar kantor Polresta Tarakan memanas. Massa juga melakukan orasi, selain mendesak kepolisian segera menangkap pembunuh Abdullah, juga mengusir etnis pelaku pembunuhan dari Kota Tarakan.
2
Konflik Antaragama
Konflik Tolikara,: Tentang Mayoritas-Minoritas dan Perjuangan Tanah Damai

Tanggal 11 Juli 2015 telah memberikan surat selebaran yang mengatasnamakan Jemaat GIdi dan berisi “GIDI Wilayah Toli, selalu melarang agama lain dan gereja Denominasi lain tidak boleh mendirikan tempat-tempat ibadah lain di Kabupaten Tolikara” dan melarang berlangsungnya kegiatan ibadah shalat Ied Umat muslim di kabupaten Tolikara yang ditandatangani oleh Pendeta Mathen Jingga S.Th Ma dan Pendeta Nayus Wenda S.Th. Pukul 07.10 WIT Massa pimpinan pendeta Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Koorlap) mulai melakukakan aksi pelemparan batu dan perusakan kios-kios yang berada dekat dengan masjid baitul Muttaqin.
3
Konflik Antarras
Konflik Etnis Ras Bali dan Sumbawa : Aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sumbawa Besar
Bentrok antara etnis Bali dan etnis Samawa atau Sumbawa terjadi Selasa (22/1/2013) siang di kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah rumah dan mobil milik etnis Bali pun dibakar warga Sumbawa.Kerusuhan itu berawal dari adanya informasi meninggalnya seorang gadis etnis Sumbawa dengan tubuh penuh luka lebam dan pakaian dalam robek. Namun saat keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Mapolres Sumbawa, pihak kepolisian justru menyatakan gadis tersebut tewas akibat kecelakaan, sementara keluarga korban mengaku anak gadisnya ini berpacaran dengan seorang anggota polisi dari etnis Bali.
4
Konflik Antargolongan
Konflik Golkar : terjadi di dalam tubuh Partai semakin meruncing dan bahkan memicu tindakan kekerasan antara pendukung dua kubu.
Hari Senin (26/11), Tiga puluh empat Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar pro Aburizal Bakri mengumumkan dukungan mereka terhadap pelaksanaan Musyrawarah Nasional IX Partai Golkar yang akan digelar di Bali mulai 30 November mendatang. Sementara kalangan anti Aburizal Bakri, mengatasnamakan rapat pleno DPP Golkar justru memecat Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham, dan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar, yang mengagendakan Munas Desember mendatang.Di pihak lain, Presidium Penyelamat Partai Golkar menyatakan keputusan rapat pimpinan nasional di Yogyakarta beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan aturan partai, karena diputuskan sepihak oleh kelompok pendukung Abrurizal Bakrie.


·      Mengerjakan LKS Tugas kelompok 5.2 halaman 114

No
Peristiwa Konflik
Akibat yang ditimbulkan
1
Konflik Maluku dan Maluku Utara
a.       Masyarakat yang meninggal akibat kerusuhan ini mencapai angka 8.000-9.000 orang
b.      70.000 Masyarakat lainnya mengungsi.
c.       Kerugian materi dalam kasus ini adalah 29.000 rumah terbakar, 7.046 rusak termasuk 46 masjid, 47 gereja, 719 toko, dan 38 gedung pemerintah.
d.      ketidaknetralan aparat keamanan dan pecahnya struktur pemerintah ke dalam dua komunitas.

2
Konflik Sampit
a.       Kasus ini terjadi pada tahun 2001 dan puncak konfliknya selama 10 hari. Tercatat 469 orang meninggal dan 108.000 orang mengungsi.
b.      Kerugian materi sebanyak 192 rumah dibakar dan 784 lainnya rusak, 16 mobil dan 43 sepeda motor juga hancur.
c.       Pemerintah pusat lamban melakukan darurat sipil, sehingga fasilitas dan masyarakat yang terlibat dalam konflik terlambat dihentikan.
3
Konflik Transito Mataram                        
a.       Pada kasus ini sebanyak 9 orang meninggal, 8 luka-luka, 9 orang mengalami gangguan jiwa
b.      79 orang terusir dari rumahnya, 9 orang dipaksa cerai, dan 3 ibu keguguran.
c.       Kasus ini berlatar perbedaaan keyakinan pemeluk Ahmadiyah. Sejak tahun 1998-2006, terjadi 7 kali penyerangan kepada kelompok ini. Akibat konflik itu, 11 empat ibadah dan 144 rumah rusak serta harta beda dijarah.

4
Konflik Lampung Selatan
a.       Kasus ini terjadi pada 27-29 Oktober 2012 di Kecamatan Kalianda dan Way Panji. 14 Orang dilaporkan tewas dan belasan luka parah. Sementara sebanyak 1.700 warga mengungsi.
b.      Diperkirakan kerugian mencapai Rp 24,88 miliar 
c.       Pemicunya karena terjadi kesalahpahaman antara dua kelompok warga, sehingga 532 rumah dibakar.

5
Konflik Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta (Trisakti)
a.       Pada peristiwa ini, sebanyak 1.217 orang meninggal, 85 orang diperkosa dan 70.000 orang mengungsi.
b.      Kejadian ini berlangsung selama 3 hari dari 13-15 Mei 1998 dengan kerugian materil diperkiaran mencapai Rp 2,5 triliun.
c.       Pemicunya karena terjadi penculikan aktivis, penembakan terhadap mahasiswa Trisakti dan memburuknya ekonomi saat itu. Kebanyakan etnis Tionghoa menjadi sasaran kemarahan.



Kesimpulan : konflik yang terjadi dalam masyarakat lebih membawa akibat negatif daripada akibat positif. Oleh karena itu, kita harus mencegah terjadinya konflik dalam masyarakat. Kehidupan mesyarakat yang damai tanpa konflik merupakan dambaan setiap orang. Kita dapat belajar dengan tenang, bermain dengan senang bila tidak ada konflik. Setiap warga masyarakat berkewajiban memelihara keberagaman dalam masyarakt tanpa menimbulkan maslaha akibat keberagaman tesebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar